Monday 17 October 2016

Cerita Menarik Di Balik Kisah Black Album Metallica

Kopisenja.comSelalu dikenal sebagai Black Album, album kelima self-titled Metallica masih menjulang di hard-rock modern dan metal landscape seperti raksasa obsidian monolith. Dirilis dari 25 tahun lalu, Metallica telah terjual lebih dari 650.000 copy dalam minggu pertama rilis, dan menghabiskan empat minggu berturut-turut di puncak Billboard 200 di akhir musim panas tahun 1991. Di AS saat itu telah terjual lebih dari 16 juta copy. Sehingga menjadikannya sebagai album terlaris di seperempat abad terakhir. Untuk merayakan 25th anniversary dari rilisan albumnya, inilah beberapa fakta terselubung tentang Metallica


Metallica mulai menulis lagu sederhana yang pendek, setelah melihat kebosanan fans mereka selama konser
“Kami menyetujui setelah menyadari bahwa lagu-lagu ini terlalu panjang berdurasi lama,” gumam gitaris Kirk Hammett di Rolling Stone tahun 1991. “Oh Goddamn, Mereka berkerumunan dengan wajah – wajah yang tidak menikmatinya seperti kita”. Hammet mengakui bahwa band juga mulai bosan dengan pengaturan musik yang rumit. Dan pada satu malam setelah offstage memainkan ‘Justice’, salah satu dari mereka meneriakkan ‘Fuck, that’s the last time we ever play that fucking song!’
“Enter Sandman” album yang pertama kali di tulis oleh band
Hooky, sinister and hard-grooving, “Kami menulisnya kurang lebih dalam dua hari. Sangat progresif, semua bit dari ‘Enter Sandman’ berasal dari riff utama” terang Lars Ulrich sang drummer. Diproses di bulan Juli 1990, Enter Sandman sempurna di kemas Metallica dengan arah yang baru. Dengan sentuhan gitar Hammett ditambah sentuhan simple bluesy yang mengubahnya menjadi playlist dengan hentakan yang mengagumkan.
Lirik Enter Sandman oleh James Hetfield awalnya bermakna tentang crib death
James Hetfield sampai kemudian lama tidak ingin menyelesaikan lirik lagunya. Awalnya lagu ini dibayangkan tentang bayi misterius yang sekarat di tempat tidur nya, Hetfield diminta oleh band dan manajemen mereka melalui produsernya Bob Rock untuk menurunkan nada dari lirik lagu. “Saya duduk bersama James dan mengatakan kepadanya bahwa yang dia lakukan sekarang sangat bagus, namun itu akan bisa jadi lebih baik lagi. Dia (James) belajar mewujudkannya menjadi lebih poetic dan membuka sebuah jalan yang menciptakan sebuah lirik. Ya, the first single!” ungkap Rock.
The Black Album menandai pertama kalinya Metallica menggunakan tiga guitar turning yang berbeda di dalam album yang sama
Saat banyak hard-rock dan metal band selama bertahun – tahun selalu menggunakan alternate tuning untuk mencapai suara yang lebih berat, Metallica sebagian besar tetap mempertahankan gitarnya di regular E standard tuning sebelum 1991, yang menjadi pengecualian di tahun 1986 – Master of Puppets “The Thing That Should Not Be”, dan dua cover lagi di tahun 1987 The $5.98 EP: Garage Days Re-Revisited, dan karna permintaan Bob Rock “Sad but True” dengan D standard dan Eb standard pada “The God That Failed.”
Vocal performances James Hetfield di “The Unforgiven” dan “Nothing Else Matters” terinspirasi dari Chris Isaak
James Hetfield terpincut sebuah International Hit pada akhir 1990 dan awal 1991, Chris Isaak “Wicked Game”, ia meminta Bob Rock membantunya meniru vocal Chris Isaak di dua track slow Metallica ‘Nothing Else Matters’ dan ‘The Unforgiven’.
Tiga dari empat anggota band melalui proses perceraian selama pembuatan album
Dark and bluesy feel dari Metallica tidak hanya sekedar hasil dari pilihan musik baru band mereka. Lars Ulrich, Kirk Hammett dan bassist Jason Newsted menyanyikan blues di kehidupan pribadi mereka juga. Hammett mengungkapkan“Lars, Jason and I were going through divorces,” – Playboy 2001. Saat merasa emosional inilah mereka mencoba menyalurkannya ke dalam musik yang malah menjadi sesuatu yang positif.
Previous Post
Next Post
Related Posts