Friday 1 July 2016

Mengenal Lebih Dekat Kota Padangsidimpuan yang Dikenal dengan Kota Salak

Mengenal Kota Padangsidimpuan - Kota Padangsidimpuan adalah sebuah kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang terkenal dengan sebutan Kota Salak karena di kota inilah para petani salak yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan (yang mengelilingi wilayah kota ini), terutama pada kawasan di kaki Gunung Lubukraya, menjual hasil panen mereka.

Soirce : bappedapsp.ddns.net

Sejarah Kota Padangsidimpuan

Sekitar tahun 1700, Padangsidimpuan merupakan lokasi dusun kecil yang sering disinggahi oleh para pedagang sebagai tempat peristirahatan yang disebut “Padang Na Dimpu”. “Padang Na Dimpu” berarti suatu daratan di ketinggian yang ditumbuhi ilalang yang terletak di Kampung Bukit Kelurahan Wek II, dipinggiran Sungai Sangkumpal Bonang. 

Pada masa awal kemerdekaan, Kota Padangsidimpuan adalah merupakan pusat pemerintahan, dari lembah besar Tapanuli Selatan dan pernah menjadi Ibukota Kabupaten Angkola Sipirok sampai digabung kembali Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Angkola Sipirok dan Kabupaten Padang Lawas melalui Undang-Undang Darurat Nomor 70/DRT/1956. Dalam ringkasan sejarah tahun 1879 di Padangsidimpuan didirikan Kweek School (Sekolah Guru) yang dipimpim oleh Ch Van Phvysen yang dikenal sebagai penggagas ejaan Bahasa Indonesia. 

Lulusan sekolah ini banyak dikirim untuk menjadi guru ke Aceh. Salah seorang lulusan ini ialah RAJIUN HARAHAP Gelar Sutan Hasayangan, penggagas berdirinya INDISCHE VEERIGINING sebagai cikal bakal berdirinya Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda dan merupakan Organisasi pertama yang berwawasan SEJARAH SINGKAT KOTA PADANGSIDIMPUAN. RAJIUN HARAHAP yang lahir di Batunadua tanggal 30 Oktober 1879. Juga menggagas pengumpulan dana studi bagi guru-guru yang akan disekolahkan ke Negeri Belanda.

Iklim Kota Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak dekat garis khatulistiwa sehingga daerah ini beriklim tropis. Secara umum, Padangsidimpuan memiliki iklim yang sedang dengan suhu berkisar 22,50 C sampai dengan 240 C. Sebagaimana kabupaten/kota lainnya, Kota Padangsidimpuan mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Agustus, sedangkan musimpenghujan terjadi pada Bulan September sampai dengan Bulan Februari, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

Letak Geografis Kota Padangsidimpuan

Padangsidimpuan   terletak pada   garis   1 08'00''-1 028'00''   Lintang Utara    dan    garis    bujur    99 013'00''- 99 020'00''   Bujur   Timur   dan   berada pada  ketinggian  260  sampai  dengan 1.100 meter diatas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan  Kabupaten  Tapanuli  Selatan (Kecamatan Angkola Timur), sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Batang   Angkola dan Kec. Angkola Selatan), sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Angkola Barat/Kecamatan Angkola Selatan) dan di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten  Tapanuli  Selatan (Kecamatan Angkola Timur). 

Pemerintahan Kota Padangsidimpuan


Sejak pemerintahan Hindia Belanda hingga kota ini berubah menjadi Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982, kota ini terbagi atas enam (6) wek (wijk) yakni Wek I (Kampung Marancar), Wek II (Pasar Julu), Wek III (Kampung Teleng), Wek IV (Kampung Jawa dan Kantin), Wek V (Pasar Siborang dan Sitamiang), dan Wek VI (Kampung Darek), . Kemudian sejak tanggal 21 Juni 2001, berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001, Kota Padang Sidimpuan ditetapkan sebagai Daerah Otonom dan merupakan hasil penggabungan dari Kecamatan Padang Sidimpuan Utara, Kecamatan Padang Sidimpuan Selatan, Kecamatan Padang Sidimpuan Batunadua, Kecamatan Padang Sidimpuan Hutaimbaru, dan Kecamatan Padang Sidimpuan Tenggara yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.



Tor Simarsayang, merupakan kawasan objek wisata alam favorit di Kota Padangsidimpuan, terletak di Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, atau sekitar 20 km dari pusat ibu Kota Padangsidimpuan. Objek wisata itu berada di lokasi perbukitan yang dipenuhi pohonan rindang, karenanya kita harus melewati jalan berliku dan penuh tanjakan sepanjang 4 km lebih untuk mencapai puncak bukit. Dari puncak, kita bisa menyaksikan pemandangan tiap sudut Kota Padangsidimpuan, khususnya di malam hari kita bisa melihat kerlipan lampu kota, dan cahaya lampu kendaraan.

Source : anthonynh.blogspot.com
Selain tempat rekreasi, jalan menuju objek wisata ini dijadikan masyarakat Padangsidimpuan sebagai sarana olah raga pagi, khususnya hari minggu pagi yang dipenuhi banyak orang untuk melaksanakan aktivitas olahraga. Pemandangan yang istimewa dari tempat ini adalah kita bisa melihat keindahan kota, tempat ini ramai dikunjungi banyak orang, khususnya kalangan remaja sejak sore hingga malam, karena suasananya sejuk, asri dan nyaman. Makan dan minuman di kawasan objek wisata itu juga umum, mulai dari makanan mi instan , nasi goreng, dan juga minuman botol yang ditambah dengan makan-makanan ringan.

Wisata Pemandian Parsariran


Parsariran merupakan salah satu wisata permandian kebanggaan masyarakat di Tapanuli Selatan. Lokasinya berada di Batangtoru berjarak berkisar 30 kilometer atau setengah jam naik kenderaan dari Kota Padangsidimpuan. Air sungainya jernih dan dipenuhi batu-batuan besar membuat orang betah mandi bersih ditempat ini. Sungainya sedikit deras tapi tidak begitu dalam membuat anak-anak senang bermain dan mandi di Sungai ini.


Source : informasisegar.blogspot.co.id

Posisinya yang persisi berada di pinggir jalan lintas Padangsidimpuan-Sibolga ini dijadikan juga sebagai peristirahatan sementara warga yang bereakreasi ke pantai Sibolga dan mau pulang ke Sidimpuan. Bahkan, tidak sedikit yang khusus berkunjung langsung ke tempat ini hanya untuk mandi dan menghabiskan waktu seharian bersama keluarga.

Wisata Pemandian Aek Sijornih

Berada sekitar 30 km arah timur Kota Padangsidimpuan, tepatnya di kelurahan Sayur Matinggi kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan. Perjalanan dapat ditempuh sekitar 1 jam. Sarana angkutan yang dapat digunakan antara lain : becak motor, angkutan umum, bus mini dan bus lintasan timur sumatera. Aek Sijorni artinya Air yang Jernih. Di musim hujan atau kemarau, air senantiasa jernih.

Source : annisarangkuti.wordpress.com


Tempat dan aliran sungai, terbagi dalam 2 wilayah dengan 2 pengelola yang berbeda. Wilayah pertama dikelola oleh Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan, sedangkan wilayah kedua dikelola secara swadaya oleh masyarakat pemilik tanah. Untuk masuk ke area Aek Sijorni, kita mesti melewati jembatan gantung. Dua pengelola menampilkan 2 hal yang kontradiksi. Yang dikelola oleh dinas, areanya dibatasi dengan dinding setinggi 1,5 m dengan jembatan gantung yang baru. Yang dikelola masyarakat, dibiarkan tanpa dinding pembatas dan dengan jembatan yang semakin uzur. Panjang bentang jembatan sekitar 25 m dan hanya untuk lintasan orang.

Source : wikipedia | padangsidimpuankota.go.id | fauziyahdigital.blogspot.com




Previous Post
Next Post
Related Posts